Jumat, 21 November 2014

V-Class Mekanika Fluida Dasar

PRE TEST 1
Uraikan pengertian lift dan drag dan aplikasinya?
Jawab :
Drag dalam sebuah penerbangan yang lurus dan datar didefinisikan sebagai gaya ke belakang, menarik mundur, dan disebabkan oleh gangguan aliran udara oleh sayap, fuselage, dan objek-objek.
Lift (gaya angkat) melawan gaya dari weight, dan dihasilkan oleh efek dinamis dari udara yang beraksi di sayap, dan beraksi tegak lurus pada arah penerbangan melalui center of lift dari sayap.

Aplikasi Drag dan Lift terdapat pada sistem penerbangan pesawat.
Gaya luar yang terdapat pada pesawat ada berbagai macam , misalnya drag dan lift (gaya angkat ) Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin. Pesawat pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan, diantaranya hambatan udara, hambatan karena berat badan pesawat itu sendiri, dan hambatan pada saat menabrak awan.

POST TEST 1
Uraikan tentang Aliran luar (lift dan drag??)
Jawab :
Eksternal flow (aliran luar) adalah aliran fluida yang melewati sebuah objek atau benda yang berasal dari luar benda tersebut. Aliran luar contohnya adalah aliran udara yang terjadi pada mobil yang sedang berjalan, aliran udara di sekitar pesawat, aliran air pada kapal yang sedang berlayar. Karakteristik aliran luar agak sedikit berbeda dengan aliran dalam dimana dalam aliran luar ini terdapat sifat gaya hambat (drag) dan gaya angkat (lift) pada aliran yang melalui sebuah benda. Drag adalah gaya hambat yang terjadi searah dengan kecepatan aliran, sedangkan Lift adalah gaya angkat tegak lurus terhadap arah aliran.




TUGAS MATERI 1
Jelaskan aplikasi lift dan drag??
cara mengurangi drag dan hubungannya dengan penghematan energi?
Jawab :
Aplikasi dari drag dan lift pada pesawat terbang yaitu saat terjadinya gaya angkat pada sayap pesawat. gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan. Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan sayap. Sesuai hukum Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya makin rendah. Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas permukaan sayap, kerapatan udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya angkat.

Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar pesawat dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan sudut serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu karakteristik aliran udara dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap yang kemudian membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.

Kondisi optimum dari pengurangan drag adalah pada d/D = 0,25, L/D = 1,75 – 2,0. Pada kondisi ini vortex tidak tumpah dari batang dan lapisan geser dari batang menempati muka depan dari silinder. Pengurangan total drag yang meliputi drag dari batang adalah 63% dibandingkan dengan yang satu silinder. Bouk, dkk (1998), melakukan studi eksperimental menggunakan silinder kecil sebagai pengontrol pasif untuk mengurangi gaya drag pada silinder utama. Hasil eksperimental mereka menunjukkan bahwa rata-rata penurunan gaya hambat maksimum sekitar 48% relatif terhadap silinder tunggal (tanpa pengontrol pasif).
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa penurunan gaya hambat dapat menghemat energi yang diperlukan.

PRE TEST 2
analisa dimensional?
Jawab :
Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam fisika, kimia, dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis yang berbeda-beda. Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan.
Analisa dimensional adalah Menghubungkan variabel desain dengan variabel dasar dengan metode mengurangi jumlah kerumitan . Cara lain yang dapat digunakan sebagai penyelesaian pendekatan diperoleh dengan mencoba menentukan secara umum bagaimana koefisien yang dapat ditetapkan secara eksperimental tersebut bergantung pada variabel yang mempengaruhi persoalan. Cara demikian ini, yang dikenal sebagai analisa dimensional.

POST TEST 2
analisa dimensional prosedur??
Jawab :
-          Metode Rayleigh
-          Metode Buckingham








TUGAS MATERI 2
jelaskan prosedur analisa dimensional??
Jawab :
Prosedur penyelesaian analisa dimensi dengan metode Buckingham :
1. Daftar dan hitunglah n variabel yang ada dalam soal. Kalau ada variabel yang penting kelewatan, analisis dimensi akan gagal.
2. Daftar dimensi setiap variabelnya menurut MLTΘ atau FLTΘ.
3. Mula-mula tebak saja / sama dengan jumlah dimensi berbeda yang ada, dan carilah variabel yang tidak membentuk suatu darab "pi". Kalau tak berhasil , kurangi dengan satu, lalu cari lagi. Dengan latihan anda akan dapat menemukan dengan cepat.
4. Pilihlah variabel yang tidak membentuk suatu darab* "pi". Yakinkan diri anda bahwa anda senang dengan pilihan itu, dan bahwa yang anda pilih itu bersifat umum kalau mungkin, sebab pilihan tersebut akan muncul dalam setiap kelompok "pi". Pilihlah rapat, atau kecepatan, atau panjang.
5. Tambahkan satu variabel pada / variabel anda dan bentuklah sebuah darab pangkat. Secara aljabar carilah pangkat-i pangkat yang memuat darab itumenjadi bilangan tak berdimensi. Usahakan variabel-variabel keluaran anda (kakas, penurunan tekanan, momen gaya, daya) muncul sebagai pembilangagar grafiknya tampak lebih bagus. Kerjakan ini berturut-turut dengan menambahkan satu variabel baru setiap kali, dan anda akan memperoleh semua n dimensi / = k darab "pi" yang dicari.
6.Tulislah fungsi bilangan tak berdimensi yang diperoleh dan periksalah hasil itu, apakah semua kolompok "pi" dimensinya bilangan tak berdimensi.

PRE TEST 3
Pressure Drop dan HL?..jelaskan cara menghitungnya?
Jawab :
Penurunan Tekanan (Pressure Drop) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan tekanan dari satu titik dalam pipa atau tabung ke hilir titik. "Penurunan tekanan" adalah hasil dari gaya gesek pada fluida ketika mengalir melalui tabung yang disebabkan oleh resistensi terhadap aliran.
Head Losses (HL) adalah kerugian tekanan yang terjadi pada aliran internal. Aliran internal seperti pada pemipaan sangat sering mengalami head loss. Head loss terjadi karena berbagai hal seperti gesekan fluida dengan dinding pipa dan adanya hambatan pada pipa seperti belokan, percabangan, katup, dan lain sebagainya.
Penurunan tekanan dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Δp = v ² × f × L × ρ
                 2D
Dimana :
Δp = penurunan tekanan dalam pascal (Pa)
v = kecepatan dalam meter per detik (m / detik)
f = faktor gesekan
L = panjang pipa atau selang dalam meter (m)
ρ = densitas cairan dalam kilogram per meter kubik (870-890 kg / m³ untuk minyak hidrolik) D = diameter dalam pipa atau selang dalam meter (m)
Head loss dapat dicari dengan rumus:
hl = f (L/D) (V2/2g)
f adalah koefisien friksi, untuk aliran laminar koefisien friksi dapat dicari dengan rumus :
f = 64/Re
, Untuk minor loss :
hl = K V^2/2g




POST TEST 3
jelaskan cara menghitung kerugian tekanan dan kerugian head dalam aliran pipa?
Jawab :
Penurunan tekanan dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Δp = v ² × f × L × ρ
                 2D
Dimana :
Δp = penurunan tekanan dalam pascal (Pa)
v = kecepatan dalam meter per detik (m / detik)
f = faktor gesekan
L = panjang pipa atau selang dalam meter (m)
ρ = densitas cairan dalam kilogram per meter kubik (870-890 kg / m³ untuk minyak hidrolik) D = diameter dalam pipa atau selang dalam meter (m)
Head loss dapat dicari dengan rumus:
hl = f (L/D) (V2/2g)
f adalah koefisien friksi, untuk aliran laminar koefisien friksi dapat dicari dengan rumus :
f = 64/Re
, Untuk minor loss :
hl = K V^2/2g






TUGAS MATERI 3
jelaskan cara menghitung pressure drop dan HL? jelaskan faktor yang mempengaruhi kedua hal tersebut?
Jawab :
Penurunan tekanan dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Δp = v ² × f × L × ρ
                 2D
Dimana :
Δp = penurunan tekanan dalam pascal (Pa)
v = kecepatan dalam meter per detik (m / detik)
f = faktor gesekan
L = panjang pipa atau selang dalam meter (m)
ρ = densitas cairan dalam kilogram per meter kubik (870-890 kg / m³ untuk minyak hidrolik) D = diameter dalam pipa atau selang dalam meter (m)
Head loss dapat dicari dengan rumus:
hl = f (L/D) (V2/2g)
f adalah koefisien friksi, untuk aliran laminar koefisien friksi dapat dicari dengan rumus :
f = 64/Re
, Untuk minor loss :
hl = K V^2/2g

Faktor – faktor Yang mempengaruhi terjadinya Headloss atau kehilangan energi pada Jaringan perpipaan.
1. Kekasaran Pipa
2. Mayor Loss
3. Minor Loss

Kehilangan energi disebabkan karena pada saat pengaliran terjadi gesekan antara molekul air dengan molekul air lainnya, dan antara molekul air dengan dinding pipa. Kehilangan energi ini dapat terjadi selama proses pengaliran air berlangsung di perpipaan tersebut, sehingga menyebabkan Mayor Losses. Mayor Losses atau friction losses yakni kehilangan energi yang terjadi karena gesekan di sepanjang sistem perpipaan. Sedangkan Minor Losses yaitu kehilangan energi yang terjadi karena gesekan akibat alat bantu (Aksesorries).
Faktor – faktor Yang mempengaruhi terjadinya Pressure Drop :
Penurunan tekanan meningkat sebanding dengan gaya geser gesek dalam jaringan  pipa. Penurunan tekanan dipengaruhi oleh sebuah jaringan pipa yang berisi rating kekasaran relatif tinggi serta banyak pipa fitting dan sendi, konvergensi tabung, divergensi, kekasaran  permukaan dan sifat fisik lainnya. Selain itu Perubahan energi kinetik dan perhitungan  penurunan tekanan yang disebabkan oleh gesekan dalam pipa melingkar juga berpengaruh terhadap pressure drop. Kecepatan aliran tinggi dan / atau cairan viskositas tinggi dalam hasil  penurunan tekanan yang lebih besar di bagian pipa atau katup atau siku. Kecepatan rendah akan mengakibatkan penurunan tekanan yang lebih rendah atau tidak ada.




Kamis, 08 Mei 2014

Upaya Penyelesaian Konflik Sengketa Wilayah Perbatasan Negara



Salah satu syarat terbentuknya Negara yaitu memiliki wilayah. Dengan batas teritorial tertentu Indonesia memiliki keutuhan batas wilayah yang sangat luas. Selain menempatkan dirinya sebagai salah satu negara terluas didunia, Indonesia juga menempatkan dirinya sebagai negara kepulauan terluas didunia. Oleh karena Indonesia adalah negara kepulauan, maka wilayah Indonesia terdiri dari daratan dan lautan. Satu pertiga luas Indonesia adalah daratan dan dua pertiga luas Indonesia adalah lautan. Luas daratan Indonesia adalah 1.919.440 km² yang menempatkan Indonesia sebagai negara ke 15 terluas didunia.

Indonesia disebut juga sebagai Nusantara, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang berjumlah 13.466 pulau. Nusantara sendiri memiliki arti kepulauan yang terpisah oleh laut atau bangsa-bangsa yang terpisah oleh laut. Keutuhan wilayah ini harus kita jaga namun seperti yang kita ketahui menjaga wilayah perbatasan bukanlah sesuatu yang mudah. Upaya penyelesaian konflik sengketa selalu saja berjalan sangat melelahkan. Persoalan wilayah sengketa ini bisa terkait dengan sengketa Internasional, Berikut beberapa cara dalam menyelesaikan persoalan sengketa internasional adalah :

1) Metode-metode Diplomatik

a) Negosiasi
Negosiasi merupakan tekhnik penyelesaian sengketa yang paling  tradisional dan paling sederhana. Dalam tehnik negosiasi penyelesaian sengketa tidak melibatkan pihak ketiga.  Pada dasarnya negosiasi hanya berpusat pada diskusi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait.  Bilamana jalan keluar dari semgketa ditemukan kedua pihak, maka akan berlanjut pada pemberian konsesi dari tiap pihak kepada pihak lawannya.  Terkadang negosiasi merupakan cara pertama sebelum para pihak menggunakan cara-cara lain.

b) Mediasi
Mediasi bentuk lain dari negosiasi, namun mediasi melibatkan pihak ketiga yang bertindak  sebagai pelaku  mediasi (mediator). Seorang mediator merupakan pihak ketiga yang memiliki peran  yang aktif untuk mencari solusi yang tepat   untuk melancarkan terjadinya kesepakatan antara pihak-pihak yang bertikai.  Mediasi hanya dapat terlaksana dalam hal para pihak bersepakat dan mediator menerima syarat-syarat yang diberikan oleh  para pihak yang bersengketa. 

c) Inquiry
Metode ini digunakan untuk mencapai penyelesaian sebuah sengketa dengan cara mendirikan sebuah komisi atau badan yang bersifat internasional untuk mencari dan mendengarkan semua bukti-bukti yang relevan dengan permasalahan kemudia.  Berdasarkan bukti-bukti dan permasalahan yang timbul  badan ini akan dapat mengeluarkan sebuah fakta yang disertai dengan penyelesaiannya.

d) Konsiliasi
Metode penyelesaian pertikaian yang bersifat intenasional dalam suatu komisi yang dibentuk oleh pihak-pihak baik sifatnya permanent atau sementara berkaitan dengan proses penyelesaian pertikaian.
Perbedaan antara konsiliasi dan mediasi adalah: mediasi merupakan perluasan  dari negosiasi, sedangkan konsiliasi memberikan  peran bagi pihak ketiga byang setaraf dengan inquiry atau arbitrasi. Dalam hal pencarian fakta    pada konsiliasi      bukanlah hal yang mutlak harus ada. Sedangkan bagi penyelesaian yang diajukan tidak memiliki kekuatan memaksa yang kemudian mnunjukkan kemiripan dengan mediasi.

2) Metode-metode Legal

Metode ini adalah cara penyelesaian sengketa internasional secara judicial (hukum) dalam hukum internasional, yang tentu saja berbeda   dengan system hukum nasional. Beberapa penyelsaian secara hukum yaitu :

a) Arbitrase
Metode ini digunakan dalam hokum nasional dan hukum  internasional. Secara tradisional arbitrasi digunakan bagi persoalan-persoalan hukum, biasa persengketaan mengenai perbatasan dan wilayah.  Arbitrase memberikan keleluasaan bagi para pihak   yang bersengketa untuk menentukan proses perkara. Hal tersebut dibuktikan dengan kebebasan para pihak untuk memilih para arbitrator.

b) The International Court of Justice (ICJ)
Mahkamah Pengadilan Internasional  merupakan pengadilan yang memiliki yurisdiksi atas berbagai  macam persoalan internasional.   ICJ mendapatkan kewenangan untuk memutuskan atas sebuah kasus melalaui persetujuan dai semua pihak yang bersengketa.  Fungsi pengadilan ini dinyatakan dalam Piagam PBB  pasal 38 (1), yaitu: memutus perkara sesuai dengan hukum internasional atau berlandaskan pada sumber-sumber hokum internasional.  Dalam memutus perkara, pengadilan harus memperhatikan bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak yang bersengketa. Bahkan tidak menutup kemungkinan bagi  pengadilan untuk mengunjungi objek sengketa.

            Menurut pasal 60 putusan bersifat final dan mengikat yang mana dibatasi oleh pasal 59 yang menyatakan bila putusan hanya mengikat kepada para pihak yang terkait. Dalam hal salah satu pihak gagal menjalankan kewajibannya maka pihak yang dirugikan dapat mengajukannya kepada Dewan keamanan (Pasal 94).

c)  Pengadilan-pengadilan Lainnya
Salah satu model penyelesaian hukum yang acapkali timbul adalah terkait dengan  dengan persengketaan  dalam perdagangan internasional. WTO  sebagai sebuah organisasi perdagangan dunia memiliki system tersendiri dalam kaitannya untuk penyelesaian sengketa. Sistem  Peradilan ini dibentuk  1994  berbarengan dengan berdirinya WTO. Sistem ini dibentuk untuk  menyelesaikan hal-hal yang terkait dengan perjanjian-perjanjian perdagangan dan menggunakan konsultasi-konsultasi antar pihak, mediasi, konsiliasi, dan arbitrase.
Contoh lain adalah pengadilan yang didirikan atas dasar Konvensi Hukum Laut 1982. Pengadilan ini ditujukan untuk menangani persoalan-persoalan yang timbul akibat hokum laut yang baru.  

3. Penyelesaian Sengketa Melalui Organisasi Internasional

a) Organisasi Regional
Dalam Deklarasi Manila (1982), tentang penyelesaian sengketa secara damai dinyatakan terdapatnya penyelesaian melalui organisasi regional.  Contoh organisasi regional : NATO, Masyarakat Ekonomi Eropa, ASEAN, Liga Arab, dll. Salah satu fungsi utama organisasi regional adalah menyediakan wadah yang terstruktur bagi pemerintah-pemerintah untuk melakukan hubungan-hubungan diplomatic. Tentu saja, penyelesaian sengketa-sengketa akan menjadi lebih mudah mengidentifikasi persoalannya sebelum mencapai tahap yang lebih rumit.

b) PBB
Sebagaimana amanat yang dinyatakan dalam pasal 1 Piagam PBB, salah satu tujuannya adalah  mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional. Tujuan tersebut sangat terkait erat dengan upaya penyelesaian sengketa secara damai. Karena tidak mungkin perdamaian dapat tercipta apabila sengketa antar Negara tidak dapat terselesaikan. Sehingga tepatlah kiranya bila kita katakana sebuah mekanisme bagi penyelesaian sengketa merupakan hal yang penting bagi pencapaian tujuan dari PBB.
Institusi PBB yang sangat penting dalam menyelesaikan pertikaian secara damai adalah : Dewan Keamanan (Pasal 33: penyelesaian sengketa menurut cara-cara damai); Majelis Umum (Pasal 14 : ), dan Sekretaris Jendral PBB (Pasal 99). 

Sumber Referensi :
1)         Huala Adolf, S.H., LL.M, Ph.D. (2004) , Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Jakarta: Sinar Grafika.
2)         Jawahir Thontowi, SH.. Ph.D. & Pranoto Iskandar, S.H. (2006), Hukum Internasional Kontemporer, Bandung : Refika Aditama.
3)         R. Djamali Abdoel, S.H. (2003), Pengantar Hukum Indonesia,  Jakarta: Raja Grafindo.
4)           http://nationalgeographic.co.id/
5)           http://www.invonesia.com/


Jumat, 04 April 2014

PERSOALAN KEPEMIMPINAN BANGSA

Pemimpin lahir untuk mengendalikan persoalan yang ada dalam masyarakat. Dikendalikan sehingga bersama dengan masyarakat  yang dipimpinnya bersama-sama mampu menyelesaikan persoalan yang sudah terjadi sekaligus mencegah persoalan yang akan terjadi. Uniknya, salah satu persoalan yang perlu kita sadari sering terjadi belakangan ini adalah persoalan mengenai sulitnya mencari jiwa kepemimpinan yang sesungguhnya.

Tahun ini kita akan menjumpai pesta demokrasi, dimana seluruh masyarakat Indonesia diharapkan sudah mempersiapkan pilihan terhadap calon-calon wakil rakyat pada Pemilu nanti. Kesukaran dalam menentukan pilihan siapa yang pantas memimpin Negara ini sekaligus untuk para calon wakil rakyat menjadi problematika yang terus berulang, sehingga timbul rasa untuk tidak peduli terhadap politik pun telah mendominasi masyarakat kita. Hal itu terjadi pada sebagian besar masyarakat kita bukan tanpa alasan, tetapi krisis keyakinan masyarakat terhadap pemerintahan itu muncul karena masyarakat sudah menyaksikan kinerja pemerintah yang sering mengecewakan dan tidak sesuai harapan.

Argumen yang pernah dilontarkan oleh Gubernur Lemhanas, adalah bahwa terdapat 1100 anggota DPR baik di pusat maupun di daerah serta 67 gubernur dan bupati/walikota yang menjadi tersangka dan bahkan terpidana. Pernyataan tersebut jelas menjadi pukulan yang amat berat bagi lembaga yang dipimpinnya, sekaligus sebagai wajah kepimimpinan yang dimiliki oleh bangsa saat ini. Sungguh ironis mengingat di zaman reformasi ini masih banyak pemimpin yang justru pandai dan berlomba-lomba mengelabui rakyat, bukan melayani rakyat.

Reformasi demokrasi ditambah dengan semangat otonomi daerah, sewajarnya melahirkan pemimpin-pemimpin yang berpihak pada rakyat. Penyelenggaraan pemilu dan pemilihan kepala daerah (pilkada) seharusnya diarahkan agar setiap kandidat memiliki preferensi, tujuan, dan cita-cita untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat. Pemimpin yang lahir juga seharusnya dapat mengembangkan potensi masyarakat lokal. Namun yang terjadi malah sebaliknya, kebanyakan elit lokal justru menunjukkan arogansi dan krisis keteladanan.

Era seperti sekarang ini harus dijadikan sebagai momentum perubahan. Pemimpin yang diperlukan bangsa ini adalah pemimpin yang mampu menggerakkan perubahan melalui jati diri yang cerdas dan jujur. Oleh sebab itulah, untuk kedepannya, kita berharap melalui mekanisme demokrasi yang akan berlangsung, baik lewat pemilu nasional maupun lewat pilkada, akan melahirkan pemimpin-pemimpin baru di tingkat lokal yang berjiwa reformis.

Meskipun kita telah menerima kenyataan pahit tentang apa yang terjadi dalam pemerintahan kita, setuju untuk tidak peduli terhadap politik bukanlah solusi. Kita sebagai masyarakat harus bersama-sama memperbaiki persoalan ini, dimulai dengan memunculkan sosok-sosok pemimpin yang berkualitas demi kebaikan Negara kita yang tercinta ini.

Masyarakat Indonesia bersyukur, pemimpin-pemimpin berkualitas telah menunjukkan taringnya di tingkat pemimpin daerah atau provinsi. Mereka dinilai sebagai orang-orang yang tepat dalam mengemban amanah sebagai sosok pemimpin di wilayah masing-masing. Kini, sudah saatnya pemimpin berkualitas menjadi pemimpin tertinggi bangsa ini. Pemimpin berkualitas yang akan membawa Indonesia menuju perbaikan. Tidak hanya di tingkat provinsi atau wilayah, namun di tingkat nasional.

Pilihlah dengan bijak siapa yang kita pilih, meskipun Pemilu ini merupakan salah satu aturan pemerintah tidak ada salahnya kita ikuti. Apa yang menjadi kekecewaan kita dimasa lalu mari kita perbaiki bersama-sama sekarang.

Tentu, semua berawal dari keinginan dan kemauan untuk menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju dan beradab. Semoga, Indonesia tidak akan pernah mengalami krisis keinginan tersebut.


Sumber terkait : fnf-indonesia.org dan okezone.com


Upaya Penyelesaian Konflik Sosial



Konflik sosial merupakan suatu kondisi  yang bernuansa permusuhan  antar kelompok sosial  di masyarakat baik  kelompok agama, kelompok etnis, kelompok ras, maupun kelompok kepentingan tertentu.

Konflik sosial kerap terjadi di beberapa wilayah. Permasalahan politik dan agama seperti pemekaran wilayah, kesetaraan, pemilihan kepala daerah serta ketidakadilan hukum , diskriminasi sosial antar suku beragama menjadi penyebab terjadinya konflik dibeberapa wilayah saat ini. Penyebab konflik sosial saat ini sangat kompleks dan dinamis, hal ini dikarenakan pergeseran medan konflik yang muncul.

Bagaimana jadinya ketika permasalahan ini tidak segera diatasi? Konflik-konflik semacam ini akan menyebabkan banyak kerugian. Tidak hanya sarana dan prasarana fisik tetapi juga merusak persatuan bangsa

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan guna menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pertikaian ini. Upaya tersebut adalah pemerintah harus turun langsung ke medan konflik dengan melakukan pendekatan penyelesaian secara kompromistis dimana tidak ada pihak yang dirugikan sehingga kedua pihak bisa berpikir moderate ( Tidak memperjuangkan kepentingan masing-masing ), menyadarkan kepada mereka tentang dasar Negara kita yaitu Pancasila dimana setiap silanya menjunjung toleransi dan persatuan berbangsa dan bernegara, mencanangkan keadilan hukum dengan menerapkannya dalam setiap kasus, pemerataan sumber daya dan penghasilan di setiap wilayah, menjaga demokrasi yang penuh dengan keadilan karena masyarakat memang menyukai proses demokrasi. Namun, masyarakat juga lebih menyukai keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa dari  upaya tersebut mungkin bisa meminimalisir konflik sosial yang terjadi di Indoesia selama ini, namun itu semua tidak akan berjalan sesuai dengan harapan apabila tidak ada dukungan serta kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Kita semua menginginkan Keadilan, kenyamanan, kedamaian, kerukunan, persatuan dan kesejahteraan bangsa. Kita harus perjuangkan itu bersama-sama karena itu telah menjadi tujuan besar Negara kita.


Menuju Perbaikan Pendidikan Nasional

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan yang dikirimkan melalui sistem pengajaran dimana terjadi interaksi atau penukaran ilmu guna menambah wawasan dan pengalaman.

Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan Tri Pusat. Dimana ketiganya menjadi faktor yang saling berkaitan contohnya pada pendidikan keluarga berfungsi untuk menanamkan dasar pendidikan moral, pendidikan sekolah untuk meningkatkan intelektualitas dan keterampilan, dan pendidikan dalam organisasi pemuda guna mengembangkan kesadaran sosial.

Betapa pentingnya pendidikan untuk Negara kita sebagai upaya mencerdaskan bangsa yang pada gilirannya setiap generasi yang akan tumbuh akan memajukan bangsa ini. Namun, apa yang menjadi kelemahan kita dalam upaya menjaga pendidikan tetap pada jalurnya amatlah sulit terlebih lagi permasalahan yang terjadi belakangan ini menyebabkan kemunduran kualitas pendidikan bangsa

Banyak sekali faktor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Faktor-faktor yang bersifat teknis diantaranya adalah rendahnya kualitas guru, rendahnya sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan, belum lagi ditambah kekerasan guru terhadap murid, perilaku anarkis para pelajar seperti kasus tawuran dan penyelewengan dana pedidikan oleh pejabat terkait.

Salah satu hal yang paling mendasar untuk menyelesaikan permasalahan ini yaitu menanamkan pemahaman agama lebih mendalam pada setiap individu masyarakat, karena secara tidak langsung nilai-nilai yang diajarkan agama terhadap umatnya yaitu untuk mengindahkan dan memperbaiki moral pribadi, dimana kesadaran akan pemahaman tersebut merefleksikan dengan sendirinya pada berbagai permasalahan. Dalam pendidikan terdapat sosok terpenting yaitu pengajar. Kita butuh tauladan yang baik untuk mencerminkan pendidikan yang bermoral, dan para pengajar sebagai sosok sentral harus memiliki kualitas tauladan yang baik. Lebih banyak memunculkan pengajar baik bisa dijadikan obat dari permasalahan pendidikan namun hal itu tidaklah mudah, maka disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia.


Pentingnya Sosok Tauladan dalam Penerapan Pancasila


Kita mengenal Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dan secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945, kemudian diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II
No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945.

Generasi bangsa harus kita jaga untuk selalu sadar akan pentingnya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila memiliki nilai penting yang dibutuhkan bangsa ini. Untuk itu sosialisasi nilai-nilai Pancasila dari generasi ke generasi harus lebih digalakkan lagi melalui tekad, metode dan sistem yang lebih praktis dan mudah diterima dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sesungguhnya upaya memelihara ideologi Pancasila telah banyak dilakukan baik melalui kurikulum pendidikan dan upacara bendera disetiap Instansi Pemerintah. Di samping itu nilai-nilai Pancasila juga sudah tidak asing dan familiar dalam perilaku kehidupan masyarakat sehari-hari.

Sebenarnya masyarakat kita memerlukan contoh atau teladan dalam menjalankan dasar negara tersebut. Pemimpin negara adalah sosok sentral yang digunakan untuk menghadirkan tauladan dalam menjalankan nilai-nilai pancasila.  Akan tetapi justru yang masih kurang adalah keteladanan yang ditunjukkan oleh para pemimpin. Kesuksesan dan kegagalan penerapan nilai-nilai Pancasila terletak pada setiap pimpinan pemerintahan.

Masyarakat diharapkan mampu menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan selama keteladanan para pemimpin mempunyai andil yang besar, sebab masyarakat Indonesia yang masih bersifat primordial, maka pemimpin sebagai patron sangat berpengaruh dalam mengendalikan, mengerahkan dan membimbing masyarakat yang dipimpinnya.

Jika para pemimpin menunjukan kualitas kepemimpinan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, artinya pada gilirannya setiap langkah dan tindakan kebijakan yang berkaitan dengan Ideologi Pancasila akan mewarnai seluruh aspek kehidupan masyarakat.


Sabtu, 25 Januari 2014

PERANAN OPERATING SYSTEM DALAM PENGOLAHAN DATA DI DALAM KOMPUTER

A.        CARA KERJA DARI SISTEM KOMPUTER

Menurut Elias M. Awad, komputer adalah alat hitung yang memproses data yang disajikan dalam bentuk data diskret (digital) dan data kontinyu (analog). Selain itu, komputer juga merupakan sebuah alat elektronok yang mampu melaksanakan tugas diantaranya adalah menerima input, memproses input sesuai dengan programnya, menyimpan perintah - perintah dan hasil pengolahan, serta menyediakan output dalam bentuk informasi. Namun, ternyata tidak banyak orang yang tahu tentang bagaimana cara kerja komputer.
Berikut ini adalah penjelasan tentang cara kerja komputer:



* Peralatan input

Merupakan perangkat keras komputer yang berfungsi untuk memasukkan data ke dalam memori komputer.


* Prosesor

Merupakan perangkat utama sebuah komputer yang berfungsi untuk mengelola seluruh aktifitas komputer. prosesor ini sendiri terdiri dari 3 bagian utama, yaitu: kontrol unit (merupakan bagian utama dari sebuah prosesor yang bertugas untuk mengontrol semua perangkat yang terpasang pada komputer, mulai dari input device sampai dengan output device; Aritmatika dan logika yang merupakan bagian dari prosesor yang memiliki tugas khusus untuk mengolah data aritmatika serta data logika; Memory unit merupakan bagian dari prosesor yang berfungsi sebagai unit pendukung dimana perintah - perintah yang sering digunakan oleh prosesor akan disimpan sementara pada bagian ini.

* Memori

Merupakan alat yang berfungsi sebagai media penyimpan data pada komputer. Memori ini terdiri dari 2 maca, yaitu ROM (read only memory) dan RAM (random access memory)

* Output device

Merupakan bagian dari perangkat komputer yang berguna untuk menghasilkan keluaran, baik itu berupa hardcopy (bisa berupa kertas), softcopy (muncul di layar monitor), ataupun keluaran alam bentuk gambar dan suara.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa cara kerja komputer adalah diawal dengan memasukkan data dari perangkat input kemudian data tersebut diolah sedemikian rupa oleh CPU sesuai dengan yang kita inginkan. Data yang telah diolah CPU akan disimpan ke dalam memori komputer atau biasa disebut dengan disk. Data yang disimpan dapat kita kita lihat hasilnya melalui perangkat keluaran.

Tahapan dari cara kerja sistem komputer adalah data yang telah didapatkan dan dikumpulkan dimasukkan oleh pemakai atau pengguna (brainware) pada perangkat input (input devices), kemudian dengan metode tertentu data yang di-input-kan diolah atau diproses oleh perangkat proses (process devices) dan selanjutnya dihasilkan informasi oleh perangkat keluaran (output devices). Jadi pada dasarnya perangkat keras (hardware) komputer dibagi menjadi 3 perangkat utama yaitu input device, process devices, dan output devices.
Untuk memahami bagaimana siklus dari pengolahan data pada system computer sebaiknya dipahami dulu apa itu data dan informasi.

a)    Definisi Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

b)    Definisi Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.






B.         Siklus Pengolahan Data

Dalam pengoperasian system komputer memiliki  tiga tahap dasar yaitu pemasukan data (input), pengolahan data (processing), dan mengeluarkan hasil (output). Sedangkan untuk melangkah antara dari tahap satu ke tahap berikutnya pada perangkat keras yang digunakan (hardware), harus diperintahkan atau dikendalikan oleh pemakai atau pengguna (brainware), dengan menggunakan operasi atau perintah tertentu berupa perangkat lunak (software) pada komputer.





            Tahap yang terjadi adalah data yang telah didapatkan dan dikumpulkan selanjutnya dimasukkan oleh pemakai atau pengguna (brainware) pada perangkat input (input devices), kemudian dengan metode tertentu data yang di-input-kan diproses oleh perangkat proses (process devices) dan selanjutnya dihasilkan informasi oleh perangkat keluaran (output devices). Jadi pada dasarnya perangkat keras (hardware) komputer dibagi menjadi 3 perangkat utama yaitu input device, process devices, dan output devices.

Tahap pengembangan dari pengolahan data dasar diatas yaitu ditambah dengan perangkat penyimpan data atau informasi (storage devices), dan dibentuk dengan model siklus pengolahan data (data processing cycle).
Untuk memperoleh pengolahan data yang baik dan bermanfaat maka perlu siklus sehingga pengolahan data terorganisir dengan baik pula. Pertama-tama data dimaksukan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu, setelah menghasilkan proses tertentu maka berlanjut ke level managemen dimana sebagai dasar untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan tertentu. Dari hasil keputusan tersebut akan menghasilkan kejadia-kejadian tertentu pula yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan kedalam model suatu proses dan begitu seterusnta. Sehingga dapat diperoleh suatu siklus operasional seperti berikut :




1. Data input

a) Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium

(contoh, punching number ke dalam kalkulator).

b) Coding transaction data ke dalam bentuk lain (contoh, converting

atribut kelamin female ke huruf F).

c) Storing data or information untuk pengambilan keputusan (potential

information for future).

2. Data transformation

a) Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.

b) Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah

jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam

kerja perminggu).

c) Classifying data group-group tertentu :

c.1) Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik tertentu

(contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif).

c.2) Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan

nomor induk karyawan secara ascending).

c.3) Merging untuk dua atau lebih set data berdasar kriteria tertentu

(menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari dan Maret

kedalam group triwulanan).

c.4) Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data

(contoh, memilih semua karyawan yang total pendapatannya lebih

dari 15 juta pertahun).


3. Information output

a) Displaying result, menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai

melalui monitor atau cetakan.

b) Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang

membutuhkan.

c) Telecommunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran

komunikasi.

Pengolahan berasal dari kata olah yang berati serangkaian kegiatan atau aktivitas yang melakukan kegiatan – kegiatan tertentu untuk kegiatan tertentu pula. Berdasarkan pengertian tersebut maka pengolahan data adalah serangkaian kegiatan, pikiran dan bantuan tenaga atau suatu peralatan yang mengikuti serangkaian langkah, perumusan data tersebut, bentuk susunan, sifat atau isinya menjadi lebih berguna. Pengolahan data dapat dilakukan secara sentralisasi dan desentralisasi. Sentaralisasi pengolahan data memungkinkan kearah:

1. Penerapan pembagian kerja dengan akibat pembagian biaya dan pembangunan kwantitatif secara lebih menguntungkan.
2. Pemakaian file yang sama pada banyak proses pengolahan data.
3. Suatu pemamfaatan yang lebih baik dari sasaran teknis administrasi.
4. Penerapan pemisahan fungsi antara operasional dan pengolahan data secara sentral.

Pengolahan data dapat diartikan juga sebagai segala pengolahan untuk membuat data yang berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan sehingga dapat segera dipakai. Pengolahan data merupakan suatu proses penerimaan data sebagai masukan (input) kemudian diproses (processing) oleh suatu program tertentu dan mengeluarkan hasil proses data dengan komputer dikenal suatu sistem yang disebut EDP (Electronic Data Processing) yaitu suatu sistem pengolahan data dimana komputer memegang peranan utama.
Dilihat dari sistem pengolahan data, dapat dibagi dalam tiga tahap dasar yaitu:

1. Membaca data atau input data.
2. Mengolah data atau proses
3. Hasil atau output.

Pengolahan data melalui komputer meliputi beberapa bagian antara lain :

•           Origination
Proses pengumpulan data yang berupa proses pencatatan data ke dokumen dasar.

•           Input
Proses memasukan data ke dalam proses komoputer melalui alat input (input device)

•           Processing
Proses pengolahan data dengan alat pemroses (processing device) yang berupa proses menghitung,membandingkan, mengklasifikasikan,mengurutkan, mengendalikan, atau mencari di storage

•           Output
Proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data dengan menggunakan alat output (output device), yaitu berupa informasi.

•           Distribution
Proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.



C.         Peran Operating System (OS)

Dalam peranannya, operating system berfungsi untuk mengatur dan mengontrol sumber daya yang ada, baik dari hardware yang berupa CPU, memory maupun disk-storage; Serta software yang berupa program komputer baik yang dibuat oleh pabrik pembuat ataupun yang dibuat oleh para programmer.
Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.
Demikian pula halnya dengan kemampuan komputer yang bisa dihubungkan dengan terminal, printer ataupun peralatan tambahan lainnya. Dengan demikian, dengan adanya operating system ini, pemakai diharapkan dapat memanfaatkan komputer secara maksimal.
Sistem Operasi Komputer menjamin aplikasi software lainnya bisa memakai memori, melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan mempunya akses kepada sistem file. Jika beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi Komputer akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga sebisa mungkin semua proses pada komputer yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan CPU dan tidak saling mengganggu dengan perangkat yang lain.

D.        fungsi sistem operasi komputer

1. Sistem Operasi Sebagai Kordinator.

Dalam hal ini sistem operasi berfungsi untuk mengatur semua aktivitas yang kompleks dari perangkat lunak sistem/perangkat lunak aplikasi yang sedang dijalankan agar dapat berjalan sesuai dengan urutan yang benar. Selain mengatur semua aktivitas perangkat lunak, sistem operasi juga bertugas mengatur/mengelola semua aktivitas yang berhubungan dengan hardware, baik input device ataupun output device.


2. Sistem Operasi Sebagai Penghubung.

Sistem operasi komputer berfungsi untuk menyiapkan serta menghubungkan program aplikasi agar dapat berinteraksi dengan perangkat keras secara konsisten dan stabil.

3. Sistem Operasi Sebagai Pelindung.

Hal ini dimaksudkan bahwa salah satu fungsi atau tugas dari sistem operasi adalah untuk memegang kendali proses, melindungi file dan memberi batasan pada pembacaan dan penulisan serta eksekusi data dan program. Sistem operasi juga dapat berfungsi sebagai pengatur tentang siapa saja yang dapat mengakses file, program dan sistem yang ada di komputer kita.

4. Sistem Operasi Sebagai Interpretasi (penerjemah).

Sistem Operasi berfungsi sebagai penerjemah perintah-perintah dan instruksi-instruksi antara User dan Sistem. Sebagai fasilitas komunikasi yang mudah antara sistem komputer dan User (pengguna).

5. Sistem Operasi Sebagai Server (Pelayan).

Hal ini berarti fungsi dari sistem operasi komputer adalah untuk melayani segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang user (pengguna).


Fungsi Operating System (OS)

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari Sistem Operasi:
1.         Mengelola sumber daya yang terkait dengan pengendalian perangkat lunak sistem/perangkat lunak aplikasi yang sedang dijalankan.
2.         Mempersiapkan agar program software dapat berinteraksi dengan hardware secara konsisten dan stabil tanpa harus mengetahui secara detail hardware.
1.         Melakukan pengelolaan proses mencakup penyiapan, penjadwalan, dan pemantauan proses program yang sedang dijalankan.
2.         Melakukan pengelolaan data pengendalian terhadap data input/output.
3.         Melakukan penerjemahan sebagai perantara komunikasi antara komputer dengan user.
4.         Mengatur pembagian dan pengiriman instruksi dari memori utama dan tempat penyimpanan lain ke sistem komputer.

Tujuan utama Sistem Operasi

1. Mempermudah penggunaan sistem komputer terutama pemrogram.
2. Memberikan layanan bagi program aplikasi untuk memanfaatkan sumber daya komputer.
3. Mengusahakan agar sumber daya sistem komputer digunakan secara efisien.
Contoh OS : DOS, Windows 95, Windows 98, Windows Me/ Windows XP
Windows NT/Windows 2000, OS/2, Unix, Linux.

Cara merubah bilangan Desimal menjadi Bilangan Biner secara sederhana dari bilangan kelipatan pada memory
                        128      64        32        16        8          4          2          1

Contoh :
Ubah bilangan 25 kedalam bentuk Biner?
Jawab :
                        128      64        32        16        8          4          2          1
                                                            16  +  8 + 1 = 25
Jumlahkan kelipatan berikut maka hasilnya =25, dan angka tersebut nilainya menjadi 1, selain angka tersebut nilainya 0, jadi bentuk Biner nya adalah sebagai berikut
25 =     00011001
                        00011001                    Bilangan Biner
                        11100110                    Complement 1
                                      1 +
                        00011001                    Complement 2
Untuk mengetahui bilangan Biner  bernilai positif atau negatif yaitu ditentukan oleh Bit yg paling kiri, yang mana jika Bit nya 0 artinya bernilai positif dan 1 bernilai negatif

TUGAS PERHITUNGAN BINER
Ubah bilangan Desimal menjadi bilangan Biner !
28  =                128      64        32        16        8          4          2          1
                        0          0          0          1          1          1          0          0
Bilangan Biner 28 = 00011100

-67       =          128      64        32        16        8          4          2          1
            =          0          1          0          0          0          0          1          1
                        1          0          1          1          1          1          0          0
                                                                                                            1+
                        1          0          1          1          1          1          0          1
Bilangan Biner -67 = 10111101

-105     =          128      64        32        16        8          4          2          1
                        0          1          1          0          1          0          0          1
                        1          0          0          1          0          1          1          0
                                                                                                            1+
                        1          0          0          1          0          1          1          1
Bilangan Biner -105 = 10010111

85        =          128      64        32        16        8          4          2          1
                        0          1          0          1          0          1          0          1
Bilangan Biner 85 = 01010101